- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 3 dan 4 PPDB SMKI ...
- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 2 PPDB SMKI ASSALAM...
- PENGUMUMAN HASIL TES INTERVIEW GELOMBANG 1 SMKI ASSALAM JAMB...
- PPDB tahun ajaran 2025/2026 telah dibuka....
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 3 SMK ISLAM AS...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 2 SMK ISLAM AS...
- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...

Kemendikbudristek Gelar Pembekalan Pendampingan SMK PK oleh Perguruan Tinggi
Dilansir dari SMK.KEMDIKBUD.GO.ID
– Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) terus
mendukung program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK).
Salah satunya melalui kegiatan “Pembekalan Pelaksanaan Pendampingan SMK PK oleh
Perguruan Tinggi (PT)” yang dilakukan secara daring, Jumat, (23/7/2021).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Wikan Sakarinto, berharap ke depan, baik SMK maupun calon pendamping perguruan tinggi dapat saling berbagi informasi serta terus meningkatkan komunikasi.
“Mitra SMK dan PT bisa saling bertukar. Kalau SMK memiliki
hasil produksi, maka dapat dipakai ataupun dibeli oleh PT, atau sebaliknya,”
tuturnya.
Wikan mencontohkan praktik yang
dilakukan SMK Warga, Solo. SMK tersebut mempunyai produk mesin CNC, yang
nantinya dipakai oleh perguruan tinggi pendamping.
Demikan juga SMK yang memiliki jurusan fashion yang
produknya dapat dibeli atau dipakai langsung oleh para civitas akademika
perguruan tinggi pendampingnya.
“Jadi bisa saling mengisi dan membeli produk sendiri,
sehingga ini bisa menjadi platform ‘subur’ yang ‘menghijaukan’ pasar/serapan
teaching factory,” jelasnya.
Program SMK PK resmi berjalan pada tahun ajaran baru
2021-2022. Menurutnya, kehadiran SMK PK adalah upaya mewujudkan link and match
agar berjalan lebih masif antara SMK, PT vokasi, dan industri.
Langkah ini diharapkan akan berdampak
pada makin banyaknya lulusan SMK yang melanjutkan studi ke PT, lebih banyak SMK
D2 fast track, serta meningkatnya kolaborasi teaching factory di SMK dan
perguruan tinggi.
Selain itu, teaching factory perguruan tinggi juga dapat
menjadi peluang magang bagi siswa SMK. Semakin banyak dosen perguruan tinggi
yang mengajar di SMK, akan meningkatkan pengimbasan mitra industri di perguruan
tinggi ke SMK.
Adanya kolaborasi yang menghasilkan sertifikasi, Program
Kampus Merdeka dapat dipahami juga oleh SMK, serta adanya saling membeli produk
yang dihasilkan SMK maupun perguruan tinggi.
Soal proses pembelajaran yang mendukung
konsep link and match, tak lepas dari implementasi paket 8+i yang bukan sekadar
perjanjian kerja sama. Seluruh program mengarah pada penyelarasan kurikulum
satuan pendidikan vokasi dengan industri, pengembangan soft skills dengan
project base learning, guru tamu dari industri mengajar di satuan pendidikan
vokasi dengan ketentuan minimal 50 jam per semester per program studi (prodi).
Berikutnya, magang minimal satu
semester, penerbitan sertifikasi kompetensi, pendidikan dan pelatihan pengajar
pendidikan vokasi di industri, riset terapan yang menghasilkan produk untuk
masyarakat, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia usaha, dunia industri,
dan dunia kerja (DUDIKA). Adapun “+i” merupakan bantuan, baik beasiswa maupun
ikatan dinas yang diberikan oleh DUDIKA.
Wikan berharap, perguruan tinggi vokasi dapat menjadi
pendamping SMK guna memberikan rekomendasi dan masukan terkait peningkatan
kualitas sekolah.
“Ke depan, apabila ‘kakak-adik’ ini bersatu, nantinya bisa
dikembangkan SMK D2 fast track semakin baik lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Wikan juga
turut berdialog dengan para kepala SMK maupun perguruan tinggi pendamping.
“Ini memang diperlukan ide-ide fresh SMK dan perguruan
tinggi untuk kebutuhan dunia kerja dan juga wirausaha supaya dapat berjalan selaras,”
tegasnya.
Menurutnya, agar SMK dan perguruan tinggi saling menguatkan.
Tentunya, perguruan tinggi pendamping terlebih dahulu harus mengenal karakter
SMK PK. SMK yang dibina kata Wikan, adalah sekolah pilihan yang sudah siap
berubah untuk menjadi SMK PK.
“Harus diketahui dulu karakter SMK
seperti apa, mungkin sudah sangat progresif. Caranya adalah dengan pendampingan
komunikasi. Makanya, kami memilih perguruan tinggi yang mempunyai pengalaman
link and match. Tidak hanya mengecek, tapi menjadi kakak pendamping,”
ungkapnya.
Program SMK PK didukung oleh Direktorat Kemitraan dan
Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) beserta tujuh balai
besar di bawah naungan Ditjen Diksi.
“Balai besar ini yang menyediakan
menu-menu pelatihan. Misalnya pelatihan untuk menjadi kepala sekolah CEO dan
pelatihan bagi guru-guru SMK yang bersifat kompetensi produktif, seperti
pemrograman, mesin, dan hospitality,” jelas Wikan.
Ditambahkan Direktur SMK, M. Bakrun, SMK yang memiliki masa
pendidikan empat tahun dapat terus berjalan, yakni untuk kelas 11 dan 12.
Adapun untuk kelas 10 akan mengikuti kurikulum baru yang disusun untuk 3 tahun.
Senada dengan Wikan, Bakrun juga mendorong SMK memperbanyak
program D2 fast track.
“Tidak harus menggandeng perusahaan
besar, tapi yang berhubungan dengan pekerjaan. Misalnya tidak harus rumah
sakit, tapi bisa poliklinik,” ujarnya seraya berharap kolaborasi dalam
memajukan anak bangsa dapat terus digalang semua pihak secara berkelanjutan.
Sumber: