- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 3 dan 4 PPDB SMKI ...
- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 2 PPDB SMKI ASSALAM...
- PENGUMUMAN HASIL TES INTERVIEW GELOMBANG 1 SMKI ASSALAM JAMB...
- PPDB tahun ajaran 2025/2026 telah dibuka....
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 3 SMK ISLAM AS...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 2 SMK ISLAM AS...
- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...
Mendikbud: Nasib Suatu Bangsa Ditentukan dari Pemikiran Merdeka
Penulis: Yopi Makdori [25 Nov 2020]
Dilansir dari Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengurai
hubungan antara budaya minat baca dengan kecerdasan masyarakat di suatu bangsa.
Menurut Nadiem, semakin tinggi minat baca masyarakat di suatu bangsa, maka
kecerdasan masyarakatnya pun meningkat.
"Terdapat
sebuah hubungan timbal balik yang erat antara tingkat kemajuan dan kecerdasan
suatu bangsa dengan minat baca masyarakatnya. Semakin cerdas suatu bangsa,
semakin tinggi minat baca masyarakatnya," tutur Mendikbud Nadiem dalam acara Pembukaan Pameran Daring Bung Karno dan
Buku-Bukunya, Selasa (24/11/2020).
Menurut
Nadiem, korelasi seperti ini dapat terjadi lantaran membaca merupakan aktivitas
belajar. Di mana subjek, dalam hal ini masyarakat akan dituntun untuk menemukan
pengetahuan serta ide-ide baru lewat buku.
"Hubungan
ini dimungkinkan karena masyarakat yang membaca pada dasarnya adalah masyarakat
yang belajar dan ingin belajar. Dalam masyarakat yang belajar dan ingin
belajar, masyarakat yang literated, buku dan bahan bacaan lainnya memiliki
kedudukan yang sangat penting," ujar Mendikbud Nadiem.
Relasi
seperti itu, menurut Nadiem, juga senapas dengan konsep Merdeka Belajar yang
digagasnya. Kata Mantan Bos Gojek Indonesia itu, prinsip dari Merdeka Belajar
ialah memerdekakan pikiran.
"Hal
ini sejalan dengan Merdeka Belajar yang dijalankan Kemendikbud. Esensi dari
Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir, keleluasaan yang terarah kami
berikan ke satuan pendidikan untuk mengembangkan kompetensi dasar yang
sepatutnya dimiliki bangsa ini," jelas Nadiem.
"Kompetensi
itu di antaranya literasi dan penguatan karakter," sambungnya.
Menurutnya kedua kompetensi itu tidak terpisahkan dari minat
membaca. Pihaknya pun kerap kali mendorong minat baca siswa lewat berbagai
program.
"Saya sangat yakin bangsa ini adalah bangsa
yang cerdas dan anak-anak kita sesungguhnya memiliki minat membaca yang tinggi
asal seluruh pemangku kepentingan bergotong royong menghadirkan bacaan yang
mudah diakses dan bermakna serta relevan," tegasnya.
Sering kali, lanjut Nadiem nasib suatu bangsa
ditentukan oleh para pembaca buku dengan ide-ide cemerlangnya. Termasuk seperti
yang terjadi di Indonesia, di mana Bapak Proklamator Soekarno, seorang pembaca
buku memberikan gagasan dalam masa-masa kemerdekaan Indonesia.
"Tak jarang nasib suatu bangsa ditentukan
dari pemikiran-pemikiran merdeka yang diperoleh dari membaca buku,"
pungkasnya.
Sumber: