Naskah drama

Kegiatan Terkini
NEWS UPDATE :  

Liontin Lusi

Oleh : Riska Febri R., Kiki Amalia, Puji Anggun F., Aslam Pujiad W., Linda Nur R., Evi Nur K., Choirl Mutfadillah, Tiana Devi


Disenja hari yang tenang para petani mulai meninggalkan sawah dan induk ayam pun mulai kembali ke kandangnya. Terlintas seorang nenek-nenek dengan wajah yang penuh keringat dengan pakaian compang-camping, tiba-tiba nenek itu terjatuh.

ADEGAN 1

Nenek : “ Ya Allah,kepalaku sakit.”

Lusi      : ( Sambil berlari ) “ Ya ampun nenek! apakah nenek

  baik-baik saja,bagian mana yang sakit ?. ”

Nenek : “ Nenek tidak bisa jalan nak !. ”

Lusi      : “ Nenek dari mana ?. ”

Nenek : “ Nenek dari hutan nak,mencari bekal untuk makan besok.”

Lusi      : “ Lalu nenek mau kemana ? ”

Nenek : “ Nenek mau pulang nak.”

Lusi      : “ Mari saya bantu nek.”

Nenek : “ Terima kasih nak.”

Lusi      : ( sambil berjalan )“ Rumah nenek di mana ?.”

Nenek : “ Rumah nenek di seberang sana nak.”

Lusi      : “ nah kita sudah sampai nek.”

Nenek : “ Masuk dan duduklah sejenak nak agar capekmu hilang.”
Lusi      : “ Baiklah nek.”

Nenek : ( menuju kamar , mengambil sebuah liontin ) “ Terimalah ini nak,kamu anak baik

  kamu pantas mendapatkannya,ini ambilah !.”

Lusi      : “ Apa ini nek ?.”

Nenek : “ Ini sebuah liontin cantik,tetapi kamu jangan menaruh foto seseorang dalam liontin

    ini,jika kamu menaruhnya maka nasib seseorang tersebut akan selalu sial.”

Lusi      : “ Baik nek,akan selalu ku ingat pesan itu.”

Nenek : “ Iya.”

Lusi      : “ Sekali lagi terima kasih banyak nek.”

Nenek : “ Iya sama-sama nak.”

Lusi      : “ Lusi harus cepat pulang nek, adik Lusi di rumah sendirian.”

Nenek : “ Iya nak pulanglah, hati-hati di jalan.”

ADEGAN 2

            Lusi pun pulang dengan membawa sebuah liontin pemberian dari seorang nenek. Hari telah larut malam. Sesampainya di rumah,Lusi pun menaruh liontin pemberian seorang nenek di atas meja rias dan ia pun langsung tidur.

Lusi      : “ Haduh ngantuk banget!.”

ADEGAN 3

            Keesokan harinya, Lusi berencana untuk pergi kepasar bersama adiknya.

Lusi      : “ Dik, bersiaplah ... ayo kita pergi ke pasar.”

Ruth    : “ Iya kak ini hampir selesai,aku pinjam liontinmu untuk aku pakai ke pasar ya kak ?.”

Lusi      : “ Iya pakailah tapi jangan sampai hilang.”

Ruth    : “ Ok kak.”


ADEGAN 4

             Mereka pun menuju ke pasar dengan senangnya. Setibanya di pasar Lusi pun sibuk dengan daftar belanjaan ibunya tanpa menghiraukan keberadaan adiknya.

Ruth    : “Kakak,lihatlah! aku menukar liontin tua kakak dengan dua liontin baru ini.Bagus

    kan kak?.”

Lusi      : “Astaga Ruth, kamu itu di tipu. Liontin kakak itu perak asli bukan palsu sedangkan liontin ini,ini hanya liontin imitasi murahan. Kamu dapat ini dari mana ?.”

Ruth    : “Maaf kak,aku menukar liontin kakak kepada penjual barang antik di pojok sana.”

             Lusi dan Ruth menghampiri  penjual antik tersebut dengan maksud ingin menukar kembali liontin miliknya.

Pak Dolmi : “ Ada yang bisa saya bantu nak ?.”

Lusi           : “ Iya,saya ingin menukar liontin saya yang  barusan ditukar dengan dua liontin

           baru ini oleh adik saya.”

Pak Dolmi : “ Gak bisa gitu dong barang yang sudah dibeli tidak bisa ditukar kembali.”

            Lusi dan Ruth pergi meninggalkan toko barang antik tersebut dan hanya bisa melihatnya dari kejauhan. Pak Dolmi memberikan liontin antik tersebut kepada istrinya.

Bu Dolmi   : “ Hahahaha, pasti kamu telah menipu orang ya?,aku pasang foto kita berdua

           didalam liontin ini ya pa?.”

Pak Dolmi : “ Wahhh..!!! ide bagus, pasti so sweet mi.”

ADEGAN 5

            Beberapa saat kemudian, datanglah beberapa pembeli dan mereka pun membeli barang keperluannya.

Pak Dolmi : “ Silahkan dibeli. Ini adalah vas bunga asli dari itali lihatlah ada tulisan made in Itali.”

Pembeli  : “ Baiklah saya lihat – lihat dulu.”

Bu Dolmi  : ( dari arah dapur ) “Minumlah ini pi, kubuatkan spesial untukmu.”

Pak Dolmi : “ya, taruh disitu aja mi.”

             Tiba –tiba bu Dolmi terjerat rok nya dan ia pun terjatuh,air kopi pun tumpah dan mengenai vase bunga yang dipegang pak Dolmi.

Pembeli   : “ Dasar penipu,ini cuma vas bunga keramik biasa buktinya kesiram air saja sudah

           luntur.( marah – marah dan pergi ).

Bu Dolmi   : “ Cepat rias lagi vas bunga itu pi,  jangan sampai orang lain tau kalau itu palsu.”

Pak Dolmi : “ Baiklah mi.”( menuju ruang cat )

            Ditengah-tengah menuju ruang cat, tiba-tiba pak Dolmi melihat seekor kucing mencuri ikan belanjaan bu Dolmi.

Pak Dolmi : “ Ya ampun mi,ikan belanjaanmu dimakan kucing.”

Bu Dolmi   : “ Dasar kucing pencuri.” ( berlari dan melempar vas bunga pada kucing )

Pak Dolmi : “  Jangan miiii!! . Ya ampun mi, itu vas asli satu-satunya vas asli buatan dari Itali 

                        di toko kita ini.”

Bu Dolmi   : “ Huhuhu,maafkan saya pi,saya teledor.Saya terlalu emosi pada kucing tadi.”

Pak Dolmi : “ Haaadduuuhhh, Tenang saja mi. lihatlah !!! ada anak kecil kita akan mendapat   

           keuntunga darinya.”

Pak Dolmi segera menghampiri anak yang sedang melihat – lihat di tokonya.

Pak Dolmi  : “ Ayo nak!!! tukar gelangmu dengan lima gelang yang bagus-bagus ini.”

Anak polisi : “ Wow,bagus. Iya pak saya mau ini.”

Pak Dolmi  : “ Terimalah lima gelang bagus-bagus ini nak,semoga kau senang dengannya.”

Anak polisi : “ Baik pak, terima kasih banyak.”

ADEGAN 6

            Anak polisi itu pun pulang dengan membawa lima gelang imitasi yang di belinya dari toko barang antik milik pak dolmi.

Anak polisi : “Ayah,ayah coba lihat gelang ini,bagus-bagus kan ?.” ( mendekati ayahnya )

Polisi           :  “ Ya ampun nak,kamu dapat dari mana gelang ini ? lalu gelang emasmu

             kemana ?.”

Anak polisi : “ Pasti baguskan yah,tadi gelang emasnya aku tukar dengan 5 gelang ini di

             pasar yah,tepatnya toko penjual barang antik.”

Polisi           : “ Kamu tahu nak ? Ini hanya gelang imitasi kamu hanya ditipu sama

            penjualnya,kamu masih ingat tempat kamu beli ?.”

Anak polisi : “ Ya ampun,ternyata penjual itu penipu. Mari yah kutunjukkan tempatnya.”

ADEGAN 7

            Bergegas pak polisi dan anaknya pergi ke pasar dan menuju toko barang antik untuk menangkap pelaku penipuan.

Polisi          : “ Selamat siang pak.”

Pak Dolmi : “ Selamat siang.” ( Dengan wajah panik)

Polisi          : “ Bisa saya bertemu dengan pemilik toko ?.”

Pak Dolmi : “ Iya,saya sendiri.”

Polisi          : “ Maaf pak, saya telah menetapkan bahwa bapak tersangka dalam kasus

            penipuan barang-barang antik.”

Pak Dolmi dan bu Dolmi : “ Tidak pak, mungkin bapak salah orang. Saya tidak pernah

          menipu orang,toko saya memang benar-benar menjual barang

          asli dari itali,bapak bisa lihat sendiri ada tulisan made in Itali.”

Polisi         : “ Cukup-cukup pak, saya tidak mau mendengar penjelasan bapak. Mari ikut saya.

           Silahkan jelaskan di kantor polisi.”

            Pak Dolmi dan Bu Dolmi terus merengek bahwa dia tidak bersalah ,sedangkan Lusi langsung mengambil liontin asli miliknya.

Lusi           : “ Alhamdulillah ya Allah akhirnya liontin ku kembali, aku tidak akan melepas foto

         ini agar mereka selalu terkena sial saat menipu orang lain.”

            Lusi dan anak polisi pun pergi meninggalkan toko antik tersebut dengan perasaan senang karena barang asli miliknya telah kembali. Mereka pun berjanji tidak akan menukar barang asli miliknya kepada siapapun.

ADEGAN 8

            Ketika di kantor polisi, pak Dolmi dan bu Dolmi mengakui kesalahannya didepan polisi karena mereka sudah tidak bisa lagi berbohong .

Pak Dolmi : “ Dari mana bapak bisa tahu bahwa saya penipu ?.”

Polisi          : “ Bapak tidak perlu tahu itu, sekarang bapak memang bersalah dan tercatat

           sebagai tersangka, sebelum bapak merugikan banyak korban disini saya

           sebagai polisi telah menetapkan bahwa bapak melanggar UU RI No. 2017 ayat

           1 tentang penipuan.”

Pak Dolmi : “ Baik pak,saya mengakui bahwa saya salah,namun sebelum saya melakukan

           hukuman atas kesalahan saya izinkan saya untuk meminta maaf kepada

           korban-korban akibat penipuan yang saya lakukan.”

Polisi         : “ Silahkan.”


ADEGAN 9

Pak Dolmi menuju rumah Lusi ditemani oleh rekan-rekan polisi untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.

Polisi         : “ Assalamualaikum.”

Ruth          : “ Waalaikumsalam.”( dengan muka panik )

Polisi         : “ Bisa bertemu dengan saudara Lusi ?.”

Ruth          : “ Kakak ada polisi.” ( sambil berteriak)

Lusi           : “ I...iya ada apa ?.” ( sambil berlari menuju pintu depan)

Polisi        : “ Benar ini dengan saudara Lusi ?.”

Lusi          : “ Benar pak, dengan saya sendiri.”

Polisi        : “ Benarkah bahwa saudara Lusi merupakan salah satu korban penipuan barang-

          barang antik yang dilakukan oleh pak Dolmi ?.”

Lusi          : “ Benar pak, waktu itu saya pergi kepasar bersama adik saya. Tanpa saya sadari

         ternyata adik saya menukar liontin asli perak milik saya di toko barang antik

          milik pak Dolmi dan ternyata liontin itu ditukar dengan barang imitasi.”

Polisi       : “ Disini kami sebagai pihak kepolisian telah menetapkan bahwa pak Dolmi

         tersangka dalam kasus penipuan barang-barang antik dan ia pun telah

          mengakui kesalahannya didepan kami.”

Pak Dolmi : “ Benar Lusi, maafkan bapak. Sebagai gantinya silahkan kamu meminta apa ?.”

Lusi            : “ Syukurlah kalau bapak telah mengakui kesalahan itu, saya tidak minta apa-apa

           pak.Sebagai gantinya saya hanya punya satu permintaan. Tolong bapak

           hentikanperbuatan itu agar tidak merugikan banyak korban.”

Pak Dolmi : “ Baik Lusi bapak berjanji, bapak tidak akan mengulangi perbuatan itu, sekali lagi

           bapak minta maaf ?.”

Lusi            : “ Iya pak, tidak apa-apa.”

Polisi          : “ Baiklah, silahkan bapak ikut kami untuk melakukan sidang selanjutnya.”

Pak Dolmi : “ Iya pak.”

ADEGAN 10

            Pak Dolmi dan rekan-rekan polisi menuju meja hijau untuk melakukan sidang atas kesalahannya yang telah melanggar UU RI No. 2017 ayat 1    

...

Lima tahun kemudian...

            Setelah lima tahun di dalam penjara karena tersangka dalam kasus penipuan barang-barang antik, Pak Dolmi mengakui kesalahannya dam bertaubat. Keluarga pak dolmi semakin mendekatkan diri kepada Allah dan merekapun hidup bahagia.

 

TAMAT