- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 3 dan 4 PPDB SMKI ...
- Pengumuman Hasil Tes Interview Gelombang 2 PPDB SMKI ASSALAM...
- PENGUMUMAN HASIL TES INTERVIEW GELOMBANG 1 SMKI ASSALAM JAMB...
- PPDB tahun ajaran 2025/2026 telah dibuka....
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 3 SMK ISLAM AS...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 2 SMK ISLAM AS...
- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...

Liontin Lusi
Oleh : Riska Febri R., Kiki Amalia, Puji Anggun F., Aslam Pujiad W., Linda Nur R., Evi Nur K., Choirl Mutfadillah, Tiana Devi
Disenja hari yang tenang para petani
mulai meninggalkan sawah dan induk ayam pun mulai kembali ke kandangnya. Terlintas
seorang nenek-nenek dengan wajah yang penuh keringat dengan pakaian
compang-camping, tiba-tiba nenek itu terjatuh.
ADEGAN 1
Nenek : “ Ya Allah,kepalaku sakit.”
Lusi : ( Sambil berlari ) “ Ya ampun nenek! apakah
nenek
baik-baik saja,bagian mana yang sakit ?. ”
Nenek : “ Nenek tidak bisa jalan nak !. ”
Lusi : “ Nenek dari mana ?. ”
Nenek : “ Nenek dari hutan nak,mencari bekal untuk makan
besok.”
Lusi : “ Lalu nenek
mau kemana ? ”
Nenek : “ Nenek mau pulang nak.”
Lusi : “ Mari saya
bantu nek.”
Nenek : “ Terima kasih nak.”
Lusi : ( sambil
berjalan )“ Rumah nenek di mana ?.”
Nenek : “ Rumah nenek di seberang sana nak.”
Lusi : “ nah kita
sudah sampai nek.”
Nenek : “ Masuk dan duduklah sejenak nak agar capekmu hilang.”
Lusi : “ Baiklah nek.”
Nenek : ( menuju kamar , mengambil sebuah liontin ) “ Terimalah
ini nak,kamu anak baik
kamu pantas mendapatkannya,ini ambilah !.”
Lusi : “ Apa ini
nek ?.”
Nenek : “ Ini sebuah liontin cantik,tetapi kamu jangan menaruh
foto seseorang dalam liontin
ini,jika kamu menaruhnya maka nasib seseorang
tersebut akan selalu sial.”
Lusi : “ Baik nek,akan
selalu ku ingat pesan itu.”
Nenek : “ Iya.”
Lusi : “ Sekali
lagi terima kasih banyak nek.”
Nenek : “ Iya sama-sama nak.”
Lusi : “ Lusi harus
cepat pulang nek, adik Lusi di rumah sendirian.”
Nenek : “ Iya nak pulanglah, hati-hati di jalan.”
ADEGAN 2
Lusi pun
pulang dengan membawa sebuah liontin pemberian dari seorang nenek. Hari telah
larut malam. Sesampainya di rumah,Lusi pun menaruh liontin pemberian seorang
nenek di atas meja rias dan ia pun langsung tidur.
Lusi : “ Haduh
ngantuk banget!.”
ADEGAN 3
Keesokan
harinya, Lusi berencana untuk pergi kepasar bersama adiknya.
Lusi : “ Dik,
bersiaplah ... ayo kita pergi ke pasar.”
Ruth : “ Iya kak ini
hampir selesai,aku pinjam liontinmu untuk aku pakai ke pasar ya kak ?.”
Lusi : “ Iya
pakailah tapi jangan sampai hilang.”
Ruth : “ Ok kak.”
ADEGAN 4
Mereka pun menuju ke pasar dengan senangnya.
Setibanya di pasar Lusi pun sibuk dengan daftar belanjaan ibunya tanpa menghiraukan
keberadaan adiknya.
Ruth :
“Kakak,lihatlah! aku menukar liontin tua kakak dengan dua liontin baru ini.Bagus
kan kak?.”
Lusi : “Astaga Ruth,
kamu itu di tipu. Liontin kakak itu perak asli bukan palsu sedangkan liontin
ini,ini hanya liontin imitasi murahan. Kamu dapat ini dari mana ?.”
Ruth : “Maaf kak,aku
menukar liontin kakak kepada penjual barang antik di pojok sana.”
Lusi dan Ruth menghampiri penjual antik tersebut dengan maksud ingin
menukar kembali liontin miliknya.
Pak Dolmi : “ Ada yang bisa saya bantu nak ?.”
Lusi : “ Iya,saya ingin menukar liontin saya
yang barusan ditukar dengan dua liontin
baru ini oleh adik saya.”
Pak Dolmi : “ Gak bisa gitu dong barang yang sudah dibeli tidak
bisa ditukar kembali.”
Lusi dan Ruth
pergi meninggalkan toko barang antik tersebut dan hanya bisa melihatnya dari
kejauhan. Pak Dolmi memberikan liontin antik tersebut kepada istrinya.
Bu Dolmi : “ Hahahaha,
pasti kamu telah menipu orang ya?,aku pasang foto kita berdua
didalam liontin ini ya pa?.”
Pak Dolmi : “ Wahhh..!!! ide bagus, pasti so sweet mi.”
ADEGAN 5
Beberapa saat
kemudian, datanglah beberapa pembeli dan mereka pun membeli barang keperluannya.
Pak Dolmi : “ Silahkan dibeli. Ini adalah vas bunga asli dari
itali lihatlah ada tulisan made in Itali.”
Pembeli : “ Baiklah
saya lihat – lihat dulu.”
Bu Dolmi : ( dari arah
dapur ) “Minumlah ini pi, kubuatkan spesial untukmu.”
Pak Dolmi : “ya, taruh disitu aja mi.”
Tiba –tiba bu Dolmi terjerat rok nya dan ia
pun terjatuh,air kopi pun tumpah dan mengenai vase bunga yang dipegang pak
Dolmi.
Pembeli : “ Dasar penipu,ini cuma vas bunga keramik
biasa buktinya kesiram air saja sudah
luntur.( marah – marah dan pergi ).
Bu Dolmi : “ Cepat
rias lagi vas bunga itu pi, jangan
sampai orang lain tau kalau itu palsu.”
Pak Dolmi : “ Baiklah mi.”( menuju ruang cat )
Ditengah-tengah
menuju ruang cat, tiba-tiba pak Dolmi melihat seekor kucing mencuri ikan belanjaan
bu Dolmi.
Pak Dolmi : “ Ya ampun mi,ikan belanjaanmu dimakan kucing.”
Bu Dolmi : “ Dasar
kucing pencuri.” ( berlari dan melempar vas bunga pada kucing )
Pak Dolmi : “ Jangan
miiii!! . Ya ampun mi, itu vas asli satu-satunya vas asli buatan dari
Itali
di toko
kita ini.”
Bu Dolmi : “ Huhuhu,maafkan
saya pi,saya teledor.Saya terlalu emosi pada kucing tadi.”
Pak Dolmi : “ Haaadduuuhhh, Tenang saja mi. lihatlah !!! ada
anak kecil kita akan mendapat
keuntunga darinya.”
Pak Dolmi segera menghampiri
anak yang sedang melihat – lihat di tokonya.
Pak Dolmi : “ Ayo
nak!!! tukar gelangmu dengan lima gelang yang bagus-bagus ini.”
Anak polisi : “ Wow,bagus. Iya pak saya mau ini.”
Pak Dolmi : “ Terimalah
lima gelang bagus-bagus ini nak,semoga kau senang dengannya.”
Anak polisi : “ Baik pak, terima kasih banyak.”
ADEGAN 6
Anak polisi
itu pun pulang dengan membawa lima gelang imitasi yang di belinya dari toko
barang antik milik pak dolmi.
Anak polisi : “Ayah,ayah coba lihat gelang ini,bagus-bagus kan
?.” ( mendekati ayahnya )
Polisi : “ Ya ampun nak,kamu dapat dari mana gelang
ini ? lalu gelang emasmu
kemana ?.”
Anak polisi : “ Pasti baguskan yah,tadi gelang emasnya aku
tukar dengan 5 gelang ini di
pasar yah,tepatnya toko penjual
barang antik.”
Polisi : “ Kamu tahu nak ? Ini hanya gelang imitasi kamu
hanya ditipu sama
penjualnya,kamu masih ingat tempat
kamu beli ?.”
Anak polisi : “ Ya ampun,ternyata penjual itu penipu. Mari yah
kutunjukkan tempatnya.”
ADEGAN 7
Bergegas pak
polisi dan anaknya pergi ke pasar dan menuju toko barang antik untuk menangkap
pelaku penipuan.
Polisi : “ Selamat siang pak.”
Pak Dolmi : “ Selamat siang.” ( Dengan wajah panik)
Polisi : “ Bisa
saya bertemu dengan pemilik toko ?.”
Pak Dolmi : “ Iya,saya sendiri.”
Polisi : “ Maaf
pak, saya telah menetapkan bahwa bapak tersangka dalam kasus
penipuan barang-barang antik.”
Pak Dolmi dan bu Dolmi : “ Tidak pak, mungkin bapak salah
orang. Saya tidak pernah
menipu orang,toko saya memang
benar-benar menjual barang
asli dari itali,bapak bisa lihat
sendiri ada tulisan made in Itali.”
Polisi : “ Cukup-cukup
pak, saya tidak mau mendengar penjelasan bapak. Mari ikut saya.
Silahkan jelaskan di kantor polisi.”
Pak Dolmi dan
Bu Dolmi terus merengek bahwa dia tidak bersalah ,sedangkan Lusi langsung
mengambil liontin asli miliknya.
Lusi : “ Alhamdulillah
ya Allah akhirnya liontin ku kembali, aku tidak akan melepas foto
ini agar mereka selalu terkena sial
saat menipu orang lain.”
Lusi dan anak
polisi pun pergi meninggalkan toko antik tersebut dengan perasaan senang karena
barang asli miliknya telah kembali. Mereka pun berjanji tidak akan menukar
barang asli miliknya kepada siapapun.
ADEGAN 8
Ketika di
kantor polisi, pak Dolmi dan bu Dolmi mengakui kesalahannya didepan polisi
karena mereka sudah tidak bisa lagi berbohong .
Pak Dolmi : “ Dari mana bapak bisa tahu bahwa saya penipu ?.”
Polisi : “ Bapak
tidak perlu tahu itu, sekarang bapak memang bersalah dan tercatat
sebagai tersangka, sebelum bapak merugikan
banyak korban disini saya
sebagai polisi telah menetapkan
bahwa bapak melanggar UU RI No. 2017 ayat
1 tentang penipuan.”
Pak Dolmi : “ Baik pak,saya mengakui bahwa saya salah,namun
sebelum saya melakukan
hukuman atas kesalahan saya izinkan
saya untuk meminta maaf kepada
korban-korban akibat penipuan yang
saya lakukan.”
Polisi : “ Silahkan.”
ADEGAN 9
Pak Dolmi menuju rumah Lusi
ditemani oleh rekan-rekan polisi untuk meminta maaf atas kesalahan yang
dilakukannya.
Polisi : “ Assalamualaikum.”
Ruth : “
Waalaikumsalam.”( dengan muka panik )
Polisi : “ Bisa
bertemu dengan saudara Lusi ?.”
Ruth : “ Kakak
ada polisi.” ( sambil berteriak)
Lusi : “ I...iya
ada apa ?.” ( sambil berlari menuju pintu depan)
Polisi : “ Benar
ini dengan saudara Lusi ?.”
Lusi : “ Benar
pak, dengan saya sendiri.”
Polisi : “ Benarkah
bahwa saudara Lusi merupakan salah satu korban penipuan barang-
barang antik yang dilakukan oleh pak
Dolmi ?.”
Lusi : “ Benar
pak, waktu itu saya pergi kepasar bersama adik saya. Tanpa saya sadari
ternyata adik saya menukar liontin
asli perak milik saya di toko barang antik
milik pak Dolmi dan ternyata liontin
itu ditukar dengan barang imitasi.”
Polisi : “ Disini
kami sebagai pihak kepolisian telah menetapkan bahwa pak Dolmi
tersangka dalam kasus penipuan
barang-barang antik dan ia pun telah
mengakui kesalahannya didepan kami.”
Pak Dolmi : “ Benar Lusi, maafkan bapak. Sebagai gantinya
silahkan kamu meminta apa ?.”
Lusi : “ Syukurlah
kalau bapak telah mengakui kesalahan itu, saya tidak minta apa-apa
pak.Sebagai gantinya saya hanya
punya satu permintaan. Tolong bapak
hentikanperbuatan itu agar tidak
merugikan banyak korban.”
Pak Dolmi : “ Baik Lusi bapak berjanji, bapak tidak akan
mengulangi perbuatan itu, sekali lagi
bapak minta maaf ?.”
Lusi : “ Iya
pak, tidak apa-apa.”
Polisi : “ Baiklah,
silahkan bapak ikut kami untuk melakukan sidang selanjutnya.”
Pak Dolmi : “ Iya pak.”
ADEGAN 10
Pak Dolmi dan rekan-rekan polisi menuju meja hijau untuk melakukan sidang atas kesalahannya yang telah melanggar UU RI No. 2017 ayat 1
...
Lima tahun kemudian...
Setelah lima
tahun di dalam penjara karena tersangka dalam kasus penipuan barang-barang
antik, Pak Dolmi mengakui kesalahannya dam bertaubat. Keluarga pak dolmi
semakin mendekatkan diri kepada Allah dan merekapun hidup bahagia.
TAMAT