- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW CALON SISWA SMKI TAHUN AJARAN 202...
- MILLENIAL ASSALAM OLYMPIC-1 2022...
- Juara 3 Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Se-Jatim...
- PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) YPI Assalam Jambewangi...
- MATSAMA & MPLS YPI Jambewangi...
- Purnawiyata YPI Assalam Jambewangi 2022...
Ujian Nasional 2021 Dihapus dan Diganti Asesmen Nasional, Apa Bedanya?
Penulis: Putu Merta Surya
Putra
09 Okt
2020
Dilansir dari Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah menyiapkan pengganti Ujian
Nasional 2021, yakni Asesmen Nasional.
Menurut
dia. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional
dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan
paradigma tentang evaluasi pendidikan. Menurut dia, dengan hal ini, tidak lagi
mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi
dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
"Potret
layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian
menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan
mutu pendidikan Indonesia," kata Nadiem seperti dalam laman www.kemdikbud.go.id yang
dikutip Jumat (9/10/2020).
Adapun,
Asesmen Nasional ini terdiri dari tiga bagian. Yakni, Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Menurut
Nadiem. AKM nantinya akan untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum
ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat,
terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.
Kemudian
survei karakter, yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil
belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar
Pancasila.
"Beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif, jelas Nadiem.
Sedangkan
survei lingkungan belajar, nantinya untuk mengevaluasi dan memetakan aspek
pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Asemen
Nasional 2021, dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas
pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah
dan murid.
"Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya," jelas Nadiem
Nadiem juga menegaskan, akan membantu sekolah dan dinas
pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan
profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.
"Sangat
penting dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa
Asesmen Nasional untuk tahun 2021 tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus
maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak
usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi Asesmen Nasional," tukas dia.
Sumber :