- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 2 SMK ISLAM AS...
- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW CALON SISWA SMKI TAHUN AJARAN 202...
- MILLENIAL ASSALAM OLYMPIC-1 2022...
- Juara 3 Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Se-Jatim...
- PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) YPI Assalam Jambewangi...
- MATSAMA & MPLS YPI Jambewangi...
Mendikbud Nadiem Bakal Terbitkan Peraturan Soal Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan
Penulis: Rahel Narda Chaterine
Dilansir dari kompas.com, Jakarta – Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan menertbitkan peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud) terkait isu kekerasan seksual
di lingkungan pendidikan.
Ia mengatakan, Kemendikbud saat ini sedang
mempersiapkan peraturan yang semaksimal mungkin untuk menyikapi isu kekerasan
seksual.
"Tolong ditunggu, akan keluar sebaik
mungkin lah, mungkin tidak sempurna tapi sebaik mungkin,” kata Nadiem dalam
diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).
Nadiem mengungkapkan, proses penyusunan
permendikbud terkait isu kekerasan seksual memiliki tantangan tersendiri.
Salah satunya terkait penyelarasan hukum
dan regulasi agar kebijakan yang dibuat tidak tumpeng tindih dengan peraturan
lainnya.
Kemudian, tantangan lainnya adalah perihal
keberanian untuk melakukan kampanye terhadap isu kekerasan seksual yang kerap
dianggap abu-abu atau sebagai hal biasa oleh masyarakat.
“Tantangan yang besar ini adalah kemauan
atau keberanian untuk benar-benar mengampanyekan bukan yang hitam putih dalam
kekerasan seksual tapi yang abu-abu,” ucapnya.
Lebih jauh, Nadiem mendorong timnya untuk
menyusun permendikbud yang juga mencakup spektrum yang bersifat abu-abu.
Misalnya isu terkait body shaming.
Menurut Nadiem, hal tersebut merupakan
tantangan terbesar dalam penyusunan permendikbud terkait isu kekerasan seksual.
“(isu) yang membuat seseorang tidak nyaman
dengan komen-komen dan likes itu juga harus kita address ya,” kata Nadiem.
“Isu-isu dari man's claiming, isu-isu dari
body shaming, isu-isu dari hal-hal yang orang asosiasikan pada kekerasan
seksual tuh biasanya nggak masuk ke dalam itu,” lanjutnya.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim sempat
mengungkapkan bahwa hingga saat ini dunia pendidikan masih dibayang-bayangi
tiga dosa besar, yakni intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan atau
bullying.
"Ketiga hal tersebut sudah semestinya
tidak lagi terjadi di semua jenjang pendidikan yang dialami oleh peserta didik
kita. Khususnya perempuan," ungkap Nadiem.