- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW TES PPDB GELOMBANG 2 SMK ISLAM AS...
- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW CALON SISWA SMKI TAHUN AJARAN 202...
- MILLENIAL ASSALAM OLYMPIC-1 2022...
- Juara 3 Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Se-Jatim...
- PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) YPI Assalam Jambewangi...
- MATSAMA & MPLS YPI Jambewangi...
Nadiem: Pengadaan Laptop Rp17 T untuk Digitalisasi Sekolah
Dilansir dari CNN
Indonesia - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem
Makarim mengatakan pihaknya membeli alat-alat Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dengan total anggaran mencapai Rp17,42 triliun hingga 2024
untuk program Digitalisasi Sekolah.
Alat-alat TIK yang
hendak dibeli Kemendikbudristek antara lain, laptop, access point, konektor,
layar proyektor, dan speaker aktif, hingga internet router.
"Jadi
sampai 2024 ini kita ada program untuk digitalisasi sekolah," kata Nadiem
dalam konferensi pers yang digelar bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman
dan Investasi (Kemenko Marves) di kanal Youtube Kemenko Marves, Kamis (22/7)
Nadiem menyebut
peralatan TIK yang hendak dibeli dan dikirim ke berbagai sekolah di Indonesia
merupakan produk dalam negeri (PDN).
Pada pengadaan
program Digitalisasi Sekolah tahun 2021, pihaknya telah mengirimkan 190.000
laptop ke 12.000 sekolah dari berbagai jenjang, mulai PAUD, SD, SMP, hingga SMA.
Total anggaran yang dihabiskan untuk realisasi
tersebut sebanyak Rp1,3 triliun. Nadiem juga menyatakan akan terus menggunakan
produk dalam negeri pada pelaksanaan program berikutnya.
"Seratus persen dari anggaran tersebut
dibelanjakan untuk laptop PDN dengan sertifikat tingkat komponen dalam
negeri," ujarnya.
Selain itu, kata
Nadiem, pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp2,4 triliun sebagai dana
alokasi khusus pendidikan tahun 2021 di tingkat provinsi dan daerah guna
melakukan pembelian 240 ribu laptop.
Ia menyebut pemanfaatan produk dalam negeri akan
berdampak luar biasa terhadap kemajuan dan bisa meningkatkan hilirisasi temuan
riset perguruan tinggi. Selain itu, Nadiem berharap adopsi teknologi yang telah
berjalan selama masa pandemi ini tak sia-sia.
"Berbagai macam adopsi teknologi yang sudah
terjadi di masa pandemi ini tidak sia-sia," katanya.
Lebih lanjut,
Nadiem menyebut hingga saat ini sejumlah perguruan tinggi telah mengembangkan laptop
produk dalam negeri. Perguruan tinggi tersebut antara lain, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gajah
Mada (UGM).
Kampus-kampus tersebut bekerja sama dengan
industri TIK dalam negeri dan membentuk konsorsium guna memproduksi Laptop
Merah Putih.
"Ini menjadi salah satu kebanggaan
kita," ujar Nadiem.
Sementara itu,
Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek M Samsuri menjelaskan jumlah
kebutuhan Rp17,42 triliun tersebut berdasarkan kebutuhan sekolah-sekolah yang
belum memiliki fasilitas TIK.
Adapun skema pengadaan alat TIK tersebut, kata
Samsuri, akan menggunakan dana APBN pusat dan APBN transfer daerah.
"Sekolah-sekolah yang belum memiliki
kapasitas komputer di atas 15 atau yang belum sama sekali itu datanya kalau
dianggarkan sekitar 17 triliun itu," kata Samsuri saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Kamis (22/7) malam.
Lebih lanjut,
Samsuri mengatakan pengadaan tersebut akan dilakukan setiap tahun. Pada 2022
mendatang, jumlah anggaran untuk pengadaan alat-alat TIK ini mencapai sekitar
Rp3,5 triliun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
"Ya, lihat nanti kan alokasi anggaran per
tahun. Tapi Mas Menteri (Nadiem) menargetkan (pemenuhan kebutuhan alat TIK)
tuntas di masa periode beliau," kata Samsuri.
Sebelumnya,
Luhut mengatakan pemerintah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,42
triliun guna melakukan pengadaan alat-alat TIK untuk sektor pendidikan.
Alat-alat TIK yang akan dibeli merupakan produk dalam negeri.
"Tujuan utama adalah meningkatkan penggunaan
produk TIK dalam negeri di bidang pendidikan melalui pengadaan barang
pemerintah yang ditargetkan Rp17 triliun pada 2024," ujar Luhut, Kamis
(22/7).
Sumber: