Naskah drama

Kegiatan Terkini
NEWS UPDATE :  

Insyafnya Bandar Narkoba

Oleh : Binti Rofinatun, Daris Sakowatil H., Fathur Roziqin, Fina Laila M., Khusnatus S., Noviana M., Reni Permata S., Siroj Wicaksono


Dipagi hari yang cerah ada dua orang gadis remaja duduk sambil membaca buku,namanya Aisyah dan Fatimah. Mereka berbincang-bincang sembari menikmati indahnya taman tersebut.

Aisyah   :”Fatimah,novel ini bagaimana menurutmu bagus tidak?.”

Fatimah :”Lumayan bagus,tetapi novel ini sudah lama kelihatanya.”

            Ditengah-tengah pembicaraan mereka,lewatlah dua anak remaja yang belum pernah mereka kenal sebelumnya dan dengan pakaian yang tidak sepantasnya pelajar.

Devi      :”Loe dari sekolah mana,kok Cuma berdua? (sambil mengulurkan tanganya). Kenalin ini gue Devi dan ini temen gue Riska.”

Riska     :”Woyo man...!.”

Fatimah :”Iya,ini kenalin kakak saya namanya Aisyah dan saya sendiri Fatimah.”

            Seiring berjalanya waktu mereka berempat semakin akrab dan kemana-mana dan saling bertukar pendapat.

Riska     :”Bro dimana rumah kalian,tentu boleh dong kita main kesana?(sambil tertawa).”

Fatimah :”Tentu boleh Ris,ini alamat rumah kami.(mengulurkan kertas).”

Devi       :”Thank you ya buat kalian.”

            Keesokan harinya mereka datang dan terlihat sangat lah sopan didepan kedua orang tua Aisyah dan Fatimah.

Devi,Riska   :”Pagi om,tante.”

Abi,Umi       :”Iya,pagi juga.”

Abi              :”Klian ini temen-temenya Aisyah dan Fatimah ya?.”

Riska           :”Eeeeaaaa dong om.”

Devi             :”Apakah mereka berdua berada dirumah om?.”

Umi              :”Ada kok,silahkan duduk sebentar sayaakan panggilkan mereka.”

Abi               :”Ngomong-ngomong ada keperluan apa kalian datang kemari?.”

Devi              :”Emmb...mau belajar bareng aja kok om.”

Umi               :”Ini minumnya,silahkan diminum dulu. Sambil menunggu mereka kemari.”

Aisyah           :”Hey,sudah lama ya kalian menunggu?.”

Riska              :”Banget kelez neng.”

Fatimah          :”Ya sudah kalau begitu ayo kita langsung berangkat saja,Abi Umi kami pamit belajar diluar dulu ya!.”

Umi                 :”Iya,hati-hati dijalan ya dan ingat waktu sholatnya,jangan pulang larut malam.”

Aisyah             :”Baik umi,assalamualaikum. (sambil bersalaman dengan abi dan umi).”

Abi,Umi           :”Waalaikum salam.”

            Waktu ditengah-tengah jalan mereka berdua bingung,akan dibawa kemana kemana mereka berdua. Tiba-tiba dibawa ke tempat yang asing bagi Aisyah dan Fatimah.

Aisyah     :”Ini tempat apa kok kita berhenti di tempat seperti ini?.”

Devi        :” Ini tempat paling asyik loh.”

Fatimah     :”Ini kan diskotik! Agama islam melarang kita untuk pergi ke tempat-tempat seperti ini apalagi ketempat ini yang mayoritas mengundang maksiyat.”

Riska         :”Udah ikut saja deh,dijamin seneng dan puas.”

(Lewatlah bunga,temen mengaji Aisya dan Fatimah).

Bunga        :”Kok kalian disini? Ditempat seperti ini pula.”

Devi          :”Eh kamu siapa ngatur-ngatur kita aja. Mending kamu mengaji-mengaji sana deh.”

Bunga        :”Sesungguhnya ini adalah tempat yang diharamkan oleh agama.”

Devi          :”Malah ceramah disini lagi ini orang alim.”

Bunga        :”Saya hanya mengingatkan saja,karena perbuatan kalian ini telah melanggar agama yang jelas telah tercantum dalam surat Al-maidah ayat 90.”

Aisyah       :”Hey kamu,sudahlah jangan bertengkat di sini. Kali ini saya lagi ingin bersenang-senang.

Bunga        :”Saya sudah mengetahui perbuatan kalian ini,setelah ini saya akan melaporkan perbuatan kalian ini kepada kedua orang tua kalian!.”

Fatimah     :”Silahkan saja kalau berani melaporkan!.”

            Setelah peristiwa itu,Bunga langsung berlari menuju rumah Aisyah dan Fatimah.

Bunga         :”(Sambil menggedor-gedor pintu) Assalamualaikum...”

Umi            :”Waalaikum salam,eh Bunga ada apa malam-malam kesini dan mengapa kamu berlari-lari seperti ini?.”

Bunga         :”Saya hanya ingin memberitahukan bahwa Aisyah dan Fatimah berada di club malam,saya melihat mereka sedang bersenang-senang disana umi.”

Umi            :”Tidak mungkin,saya tidak percaya dengan omngan kamu ini Bunga (nada kaget).”

Bunga         :”Terserah umi saja akan percaya atau tidak,yang jelas saya sudah memberitau umi. Kalau begitu saya pamit pulang dulu umi,assalamualaikum umi.”

Umi             :”Iya,waalaikum salam Bunga (sambil menutup pintu).”

            Sedangkan didalam diskotik bereka berempat bersenang-senang dan mulai terpengaruh dengan anak nakal tersebut.

Devi            :”Ini minum,kalian pasti haus kan?.”

Fatimah      :”Ini minuman apa,kok baunya seperti ini sangat menyengat sekali?.”

Riska           :”Sudah lah coba dulu saja.”

Devi             :”Bagaimana rasanya? Enak bukan?.”

Aisyah          :”Saya merasa sedikit pusing.”

            Setelah mereka berempat tidak sadarkan diri,datanglah seorang polisi bersama dengan anggota-anggotanya yang menggrebek tempat tersebut dan menemukan sebuah obat yang diduga itu adalah narkoba.

Polisi            :”Hey kalian semua angkat tangan,kalian saya tangkap!.”

Devi             :”Ris,bangun Ris ada polisi banyak (sambil membangunkan Riska).”

Riska           :”Apaan sih loe,gua masih asik ini!.”

Devi            :”Ah loe ini,banyakan minum sih kamunya.”

Riska          :”woyoooo.....ayo kita terbang-terbang tinggi.”

            Polisi langsung menggelandang mereka ke markas Polresta. Ketika diintrogasi mereka terbukti bersalah karena telah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Polisi      :”(Sambil mengketuk pintu) Selamat pagi,apakah benar ini rumah bapak Samsul?.”

Abi         :”Selamat pagi juga pak,iya betul ini dengan saya sendiri Bpk.Samsul sendiri.”

Polisi      :”Maaf pak,anak bapak terbukti mengkonsumsi obat-obatan terlarang pak.”

Abi         :”Maaf juga pak,mereka tidak mungkin mengkonsumsi barang haram tersebut. Mungkin bapak salah orang,mereka anak-anak yang baik pak dan patuh terhadap agama pak!.”

Polisi      :”Tetapi mereka telah diperiksa dan terbukti menkonsumsinya pak samsul.”

Abi         :”(dengan mata memerah) Bapak jangan coba-coba untuk bohongi saya ya pak,apa yang anda katakan itu semua salah pak.”

Polisi      :”Ya sudah pak kalau begitu jika tidak percaya P.Samsul bisa melihat sendiridi pos kami.Kami pamit dulu pak.”

Abi        :”(muka tegang) Iya pak terimakasih atas informasinya.”

(Abi dan umi langsung menuju ke tempat mereka berdua ditahan).

Abi        :”Selamat siang pak,kami orang tua dari Aisyah dan Fatimah pak. Dimana mereka pak? Tolong antarkan saya kepada mereka pak!”

Polisi      :”Tenanglah pak,mari saya antar bapak!.”

Abi        :”Baiklah pak,ayo mari pak.”

(bertemulah mereka dan merasa terharu dengan semua yang terjadi)

Umi        :”Aisyah,Fatimah kenapa kalian bisa sampai seperti ini nak?”

Fatimah  :”Aku dijebak umi,aku tidak tahu menahu tentang semua ini umi (sambil menangis)”

Umi        :”Astagfirulloh haladzim nak,lalu bagaimana keadaan kalian saat ini?”

Aisyah    :”Kami baik-baik saja umi.”

Fatimah  :”Umi,abi keluarkan kami dari tempat ini,kami merasa tidak nyaman dengan semua yang ada disini umi.”

Umi        :”Sabar ya nak,umi tidak bisa membantu untuk saat ini. Kalian harus jalani rehabilitasi terlebih dahulu nak,kalian yang sabar ya!.”

Polisi      :”Bapak,ibu waktu kunjung kalian sudah habis,silahkan kalian meninggalkan tempat ini pak!.”

Abi        :”Baik lah pak,Aisyah dan Fatimah kalian baik-baik ya disini abi dan umi pamit terlebih dahulu. Jangan lupa sholat dan terus lah berdoa nak.”

Aisyah   :”(menangis) Baik abi.”

            Akiranya mereka berempat harus menjalani rehabilitasi selama 3 bulan dan tanpa bertemu dengan orang tua mereka masing-masing. 3 Bulan pun telah usai,mereka diperbolehkan untuk pulang,mereka meminta maaf kepada abi dan umi dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Fatimah   :”Assalamualaikum.”

Umi         :”Waalaikum slam,(muka gembira) Aisyah,Fatimah kalian sudah pulang nak?gimana keaadan kalian disana nak?baik-baik saja bukan.”

Aisyah     :”Kami baik-baik saja umi.”

Fatimah   :”Kami mendapan pelajaran banyak disana umi.”

Aisyah     :”Umi,abi kami ingin minta maaf atas semua kejadian-kejadian dan kesalahan yang telah kami perbuat selama ini terhadap kalian.”

Abi         :”Iya jelas kami memaafkan kalian semua anakku. Tetapikalian harus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan mau untuk bertaubat.”

Fatimah  :”Iya,kami berjanji abi.”

(Tidak lama kemudian Devi datang sendirian dan tanpa Riska).

Devi       :”Assalamualaikum om,tante.”

Abi         :”Waalaikum salam Devi. Ayo silahkan masuk!.”

Devi        :”Om,tante saya kesini ingin meminta maf kepada kalian semua terhadap semua yang telah terjadi.”

Umi         :”Yang lalu biarlah berlalu,sekarang yang tante harapkan kalian semua bisa lebih baik lagi dan mau untuk berubah. Loh Devi,dimana Riska kokkamu sendirian?.”

Devi        :”Iya tante saya mau merubah semua perbuatan yang telah saya perbuat selama ini tante. Oh iya tante Riska dirumah sakit jiwa tante,dia kebanyakan menggunakan narkoba tante sehingga berhalusinasi yang berlebih tante.”

Umi         :”Astagfirulloh haladzim,benarkah itu Devi?.”

Devi        :”Iya tante,minta doanya aja agar Riska segera diberi kesadaran.”

Umi         :”Tentu Devi! Kami disini semua pasti akan mendoakan untuk kesadaran Riska.”

Devi        :”Aisya,Fatimah maafkan saya yang telah membujuk kalian kejalan yang tidak benar dan maaf juga karena belum bisa menjadi teman yang baik buat kalian berdua.”

Aisyah    :”Tidak apa-apa Devi,kami sudah memaafkan kamu dan juga Riska.”

Devi        :”Terimakasih ya Aisyah,Fatimah kalian memang benar-benar anak yang baik.”

Fatimah   :”Iya Devi sama-sama,sebenarnya kamu juga anak yang baik tetapi pergaulan sebelumnya saja yang salah Devi.”

Devi         :”kemungkinan itu juga yang menyebabkan saya menjadi seperti ini. Kalu begitu saya pamit dahulu om,tante,Aisyah,Fatimah.”

Abi          :”Iya Devi,hati-hati dijalan ya!.”

Devi        :”Baik om,assalamualaikum.”

Abi,umi    :”Waalaikumsalam.”

            Sebulan kemudian,keluarga pak Samsul menyempatkan untuk menjenguk Riska di RSJ Surabaya.Tidak lupa mereka juga mengajak Devi.

Umi         :”Assalamualaikum Devi.”

Devi        :”Waalaikum salam,om tante (bersalaman) tumben main kerumah Devi tante. Ada apa ya?.”

Umi         :”Devi kami kesini ingin mengajak kamu untuk ikut kami menjenguk Riska,maukah kamu ikut bersama kami Devi?.”

Devi        :”Boleh tante,Devi mau ikut untuk menjenguk Riska.”

Umi         :”Kalau begitu ayo kita sama-sama berangkat sekarang abi.”

Abi          :”Baik umi ayo.”

            Sampailah mereka di RSJ Surabaya dan mereka merasa sedih dengan keaadan Riska yang gila.

Umi          :”Apakah itu Riska abi?.”

Abi           :”Iya umi itu Riska!.”

Riska      :”Anakku...anakku...dimana anakku.”

Aisyah    :”Astagfirulloh haladzim,apakah Riska separah ini Devi?.”

Fatimah  :”Riska memang telah benar-benar gila!.”

Devi        :”Iya beginilah kenyataanya,Riska semakin hari semakin parah.”

Riska       :”Saya punya sayap besar,saya bisa terbang sekarang. Ayo semua terbang bersama saya.”

Umi         :”Kasihan sekali Riska,umi ingin bicara dengan Riska. Apakah bisa umi bicara denganya?.”

Aisyah     :”Tapi umi hati-hati ya,orang gila bisa saja setiap saat kumat gilanya.”

Umi          :”Biklah Aisyah,umi akan coba bicara dulu dengan dia ya!.”

Aisyah      :”Iya umi.”

            Disaat umi mencoba mengajak Riska untuk mengobrol,Riska hanya memperlihatkan kepolosan dia dan hanya terdiam melihat umi.

Umi           :”Riska...apa Riska masih ingat siapa tante nak?”

(Riska tetap bengong dan memandangi siapa sebenarnya perempuan ini yang berada di depanya).

Umi           :”Riska,ini tante nak. Umi dari Aisyah dan Fatimah,temen kamu dulu Riska. Riska inget?.”

Riska         :”Tante temen Riska?.”

Umi           :”Iya,tante temen Riska!.”

Riska         :”Tante baik! (sambil tertawa sendiri).”

Umi            :”Riska mau makan kue ini nak?.”

Riska         :”Itu makanan untuk dimakan?.”

Umi            :”Iya,Riska bisa memakan kue ini.”

Riska         :”Kue ini bagus untuk rambutku.”

Umi            :”Tidak Riska,ini untuk dimakan bukan untuk pita rambut Riska.Makanlah Riska!.”

Riska          :”Iya ini Riska makan.Enak roti tante.”

Umi             :”Riska mau mendengarkan umi bicara?.”

Riska           :”Ngomong,iya ngomong ke Riska tante.”

Umi             :”Riska,sadar nak.Sadar jika perbuatan Riska ini salah,cepet sembuh dari kegilaan ini Riska.Umi berharap Riska bisa mengerti apa yang tante maksut,Riska paham dengan apa yang tante bicarakan.”

Riska           :”(muka bengong)Riska mau belajar,sekolah,main sama temen,mana temen Riska?.”

Umi             :”Ya,itu  temen-temen Riska menunggu kesembuhan Riska.”

Riska           :”Itu temen Riska?.”

Umi             :”Iya,Riska cepet sembuh ya.”

Riska           :”Iya,sembuh,ayo.”

Umi             :”Kalau begitu,umi pamit pulang dulu ya Riska. Umi menunggu kesembuhan Riska besok.”

Riska          :”Sembuh,Riska mau sembuh besok.”

Umi            :”Assalamualaikum Riska.”

Riska          :”Ya sana pulang!.”

            Setelah itu mereka langsung untuk pulang meninggalkan Riska.Dua tahun kemuan saat suara takbir bergema dimana-mana,tiba-tiba Riska datang di rumah P.Samsul.

Riska          :”Assalamualaikum...”

Fatiamah   :”Waalaikum salam,siapa?(sambil membuka pintu).”

Riska         :”Fatimah...”

Fatimah     :”Riska? Ini benar-benar Riska?.”

Riska          :”Iya,ini saya Riska Fatimah.”
Ftimah       :”Abi,umi,kak Aisyah ayo cepat kesini.Lihatlah siapa yang datang.”

Abi            :”Riska?.”

Asyah        :”Riska Putri?.”

Umi           :”Alhamdulillah nak,kamu sudah kembali normal.Umi senang melihatnya.”

Riska         :”Sekarang kan hari lebaran,Riska ingin meminta maaf lahir batin kepada kalian semua atas semua yang telah Riska perbuat.Apakah kalian mau memaafkan saya?.”

Abi            :”Tentu Riska,kita semua memaafkan kamu.Apalagi ini hari yang fitri,hari yang suci jadi kita tentulah lebih memaafkan Riska.”

Riska         :”Terimaksih semua yang telah baik kepada saya.”

Selang dua tahun kemudian,Riska dinyatakan sembuh dari kegilaanya dan Riska pun telah diperbolehkan untuk pulang. (Tidak lama,Devi datang).

Devi          :”Assalamualaikum semua.”

Riska         :”Waalaikum salam Devi.”

Devi           :”Riska? (muka bengong).Kapan kamu keluar dari RSJ itu Riska?kamu baik-baik saja bukan?.”

Riska          :”Satu minggu yang lalu saya keluar dari RSJ itu Devi.Iya saya baik-baik saja.”

Devi            :”Senang melihat kamu sudah sembuh Riska.Oh iya om,tante,Aisyah.Fatimah,dan juga Riska...disini saya mengucapkan minal aidzin walfaidzin maaf lahir batin ya.”

Umi             :”Iya Devi,kita juga maaf lahir batin ya.”

Aisyah        :”Iya Devi,kami juga maaf lahir batin sama kamu.”
Devi            :”Iya Aisyah,Fatimah.”

Riska           :”Maaf lahir batin ya Devi.”

Devi            :”Iya,minal aidzin walfaidzin juga,saya juga ya Riska.”

Riska           :”Sama-sama Devi.”

Abi              :”Baik lah karena ini hari lebaran,mari kita melaksanakan sholat Idul Fitri bersama-sama di masjid.”

Umi             :”Ayo abi.”

(Ditengah jalan mereka bertemu dengan Bunga).

Devi            :”Bunga?.”

Bunga          :”Iya!.”

Devi            :”Sebelumnya saya mau minta maaf dengan apa yang sudah saya katakan dahulu terhadap kamu Bunga.”
Riska           :”Iya Bunga,kami khilaf.”

Bunga          :”Iya Devi,Riska saya sudah memaafkan kalian berdua.Saya juga minta maaf ya jika ada salah terhadap kalian.”

Devi            :”Iya sama-sama Bunga.”

Aisyah,Fatimah   :”Minalaidzin walfaidzin Bunga.”
Bunga          :”Iya Aisyah,Fatimah.Saya juga maaf lahir batin ya.”

Umi              :”Kalau begitu ayo mari kita sholat bersama anak-anak.”

Aisyah         :”Ayo umi.”

                Hanya kesadaran mereka masing-masing lah yang menyatukan mereka semua.Akhirnya mereka semua mau bertaubat,menuju kejalan yang baik dan berinsyaf.Itulah kuasa alloh swt yang maha membolak-balikan hati seseorang.   

TAMAT