- ASSALAM BERSHOLAWAT bersama Habib JA'FAR BIN UTSMAN AL-JUFRI...
- (UPDATE) PENGUMUMAN HASIL SELEKSI INTERVIEW PPDB GELOMBANG 1...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN CALON SISWA BARU GELOMB...
- PENGUMUMAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU GELOMBANG 2 S...
- PENGUMUMAN HASIL INTERVIEW CALON SISWA SMKI TAHUN AJARAN 202...
- MILLENIAL ASSALAM OLYMPIC-1 2022...
- Juara 3 Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Se-Jatim...
- PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) YPI Assalam Jambewangi...
- MATSAMA & MPLS YPI Jambewangi...
- Purnawiyata YPI Assalam Jambewangi 2022...
Insyafnya Bandar Narkoba
Oleh : Binti Rofinatun, Daris Sakowatil H., Fathur Roziqin, Fina Laila M., Khusnatus S., Noviana M., Reni Permata S., Siroj Wicaksono
Dipagi hari yang cerah ada dua orang
gadis remaja duduk sambil membaca buku,namanya Aisyah dan Fatimah. Mereka
berbincang-bincang sembari menikmati indahnya taman tersebut.
Aisyah :”Fatimah,novel ini
bagaimana menurutmu bagus tidak?.”
Fatimah :”Lumayan bagus,tetapi novel ini sudah lama kelihatanya.”
Ditengah-tengah
pembicaraan mereka,lewatlah dua anak remaja yang belum pernah mereka kenal
sebelumnya dan dengan pakaian yang tidak sepantasnya pelajar.
Devi :”Loe dari sekolah mana,kok Cuma berdua?
(sambil mengulurkan tanganya). Kenalin ini gue Devi dan ini temen gue Riska.”
Riska :”Woyo man...!.”
Fatimah :”Iya,ini kenalin kakak saya namanya Aisyah dan saya sendiri
Fatimah.”
Seiring
berjalanya waktu mereka berempat semakin akrab dan kemana-mana dan saling
bertukar pendapat.
Riska :”Bro dimana rumah
kalian,tentu boleh dong kita main kesana?(sambil tertawa).”
Fatimah :”Tentu boleh Ris,ini alamat rumah kami.(mengulurkan kertas).”
Devi :”Thank you ya buat
kalian.”
Keesokan
harinya mereka datang dan terlihat sangat lah sopan didepan kedua orang tua
Aisyah dan Fatimah.
Devi,Riska :”Pagi om,tante.”
Abi,Umi :”Iya,pagi juga.”
Abi :”Klian ini
temen-temenya Aisyah dan Fatimah ya?.”
Riska :”Eeeeaaaa dong om.”
Devi :”Apakah mereka
berdua berada dirumah om?.”
Umi :”Ada kok,silahkan
duduk sebentar sayaakan panggilkan mereka.”
Abi :”Ngomong-ngomong
ada keperluan apa kalian datang kemari?.”
Devi :”Emmb...mau
belajar bareng aja kok om.”
Umi :”Ini
minumnya,silahkan diminum dulu. Sambil menunggu mereka kemari.”
Aisyah :”Hey,sudah lama ya
kalian menunggu?.”
Riska :”Banget kelez
neng.”
Fatimah :”Ya sudah kalau
begitu ayo kita langsung berangkat saja,Abi Umi kami pamit belajar diluar dulu
ya!.”
Umi :”Iya,hati-hati
dijalan ya dan ingat waktu sholatnya,jangan pulang larut malam.”
Aisyah :”Baik umi,assalamualaikum.
(sambil bersalaman dengan abi dan umi).”
Abi,Umi :”Waalaikum salam.”
Waktu
ditengah-tengah jalan mereka berdua bingung,akan dibawa kemana kemana mereka
berdua. Tiba-tiba dibawa ke tempat yang asing bagi Aisyah dan Fatimah.
Aisyah :”Ini tempat apa kok kita
berhenti di tempat seperti ini?.”
Devi :” Ini tempat paling
asyik loh.”
Fatimah :”Ini kan diskotik! Agama
islam melarang kita untuk pergi ke tempat-tempat seperti ini apalagi ketempat
ini yang mayoritas mengundang maksiyat.”
Riska :”Udah ikut saja
deh,dijamin seneng dan puas.”
(Lewatlah bunga,temen mengaji Aisya dan Fatimah).
Bunga :”Kok kalian disini?
Ditempat seperti ini pula.”
Devi :”Eh kamu siapa
ngatur-ngatur kita aja. Mending kamu mengaji-mengaji sana deh.”
Bunga :”Sesungguhnya ini
adalah tempat yang diharamkan oleh agama.”
Devi :”Malah ceramah disini
lagi ini orang alim.”
Bunga :”Saya hanya
mengingatkan saja,karena perbuatan kalian ini telah melanggar agama yang jelas
telah tercantum dalam surat Al-maidah ayat 90.”
Aisyah :”Hey kamu,sudahlah
jangan bertengkat di sini. Kali ini saya lagi ingin bersenang-senang.
Bunga :”Saya sudah mengetahui
perbuatan kalian ini,setelah ini saya akan melaporkan perbuatan kalian ini
kepada kedua orang tua kalian!.”
Fatimah :”Silahkan saja kalau
berani melaporkan!.”
Setelah
peristiwa itu,Bunga langsung berlari menuju rumah Aisyah dan Fatimah.
Bunga :”(Sambil
menggedor-gedor pintu) Assalamualaikum...”
Umi :”Waalaikum salam,eh
Bunga ada apa malam-malam kesini dan mengapa kamu berlari-lari seperti ini?.”
Bunga :”Saya hanya ingin
memberitahukan bahwa Aisyah dan Fatimah berada di club malam,saya melihat
mereka sedang bersenang-senang disana umi.”
Umi :”Tidak mungkin,saya
tidak percaya dengan omngan kamu ini Bunga (nada kaget).”
Bunga :”Terserah umi saja
akan percaya atau tidak,yang jelas saya sudah memberitau umi. Kalau begitu saya
pamit pulang dulu umi,assalamualaikum umi.”
Umi :”Iya,waalaikum salam
Bunga (sambil menutup pintu).”
Sedangkan
didalam diskotik bereka berempat bersenang-senang dan mulai terpengaruh dengan
anak nakal tersebut.
Devi :”Ini minum,kalian
pasti haus kan?.”
Fatimah :”Ini minuman apa,kok
baunya seperti ini sangat menyengat sekali?.”
Riska :”Sudah lah coba dulu
saja.”
Devi :”Bagaimana rasanya?
Enak bukan?.”
Aisyah :”Saya merasa sedikit
pusing.”
Setelah
mereka berempat tidak sadarkan diri,datanglah seorang polisi bersama dengan
anggota-anggotanya yang menggrebek tempat tersebut dan menemukan sebuah obat
yang diduga itu adalah narkoba.
Polisi :”Hey kalian semua
angkat tangan,kalian saya tangkap!.”
Devi :”Ris,bangun Ris ada
polisi banyak (sambil membangunkan Riska).”
Riska :”Apaan sih loe,gua
masih asik ini!.”
Devi :”Ah loe ini,banyakan
minum sih kamunya.”
Riska :”woyoooo.....ayo kita
terbang-terbang tinggi.”
Polisi
langsung menggelandang mereka ke markas Polresta. Ketika diintrogasi mereka
terbukti bersalah karena telah mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Polisi :”(Sambil mengketuk
pintu) Selamat pagi,apakah benar ini rumah bapak Samsul?.”
Abi :”Selamat pagi juga
pak,iya betul ini dengan saya sendiri Bpk.Samsul sendiri.”
Polisi :”Maaf pak,anak bapak
terbukti mengkonsumsi obat-obatan terlarang pak.”
Abi :”Maaf juga pak,mereka
tidak mungkin mengkonsumsi barang haram tersebut. Mungkin bapak salah
orang,mereka anak-anak yang baik pak dan patuh terhadap agama pak!.”
Polisi :”Tetapi mereka telah
diperiksa dan terbukti menkonsumsinya pak samsul.”
Abi :”(dengan mata memerah)
Bapak jangan coba-coba untuk bohongi saya ya pak,apa yang anda katakan itu
semua salah pak.”
Polisi :”Ya sudah pak kalau
begitu jika tidak percaya P.Samsul bisa melihat sendiridi pos kami.Kami pamit
dulu pak.”
Abi :”(muka tegang) Iya pak
terimakasih atas informasinya.”
(Abi dan umi langsung menuju ke tempat mereka berdua ditahan).
Abi :”Selamat siang pak,kami
orang tua dari Aisyah dan Fatimah pak. Dimana mereka pak? Tolong antarkan saya
kepada mereka pak!”
Polisi :”Tenanglah pak,mari saya
antar bapak!.”
Abi :”Baiklah pak,ayo mari
pak.”
(bertemulah mereka dan merasa terharu dengan semua yang terjadi)
Umi :”Aisyah,Fatimah kenapa
kalian bisa sampai seperti ini nak?”
Fatimah :”Aku dijebak umi,aku tidak
tahu menahu tentang semua ini umi (sambil menangis)”
Umi :”Astagfirulloh haladzim
nak,lalu bagaimana keadaan kalian saat ini?”
Aisyah :”Kami baik-baik saja umi.”
Fatimah :”Umi,abi keluarkan kami
dari tempat ini,kami merasa tidak nyaman dengan semua yang ada disini umi.”
Umi :”Sabar ya nak,umi tidak
bisa membantu untuk saat ini. Kalian harus jalani rehabilitasi terlebih dahulu
nak,kalian yang sabar ya!.”
Polisi :”Bapak,ibu waktu kunjung
kalian sudah habis,silahkan kalian meninggalkan tempat ini pak!.”
Abi :”Baik lah pak,Aisyah dan
Fatimah kalian baik-baik ya disini abi dan umi pamit terlebih dahulu. Jangan
lupa sholat dan terus lah berdoa nak.”
Aisyah :”(menangis) Baik abi.”
Akiranya
mereka berempat harus menjalani rehabilitasi selama 3 bulan dan tanpa bertemu
dengan orang tua mereka masing-masing. 3 Bulan pun telah usai,mereka
diperbolehkan untuk pulang,mereka meminta maaf kepada abi dan umi dan berjanji
untuk tidak mengulanginya lagi.
Fatimah :”Assalamualaikum.”
Umi :”Waalaikum slam,(muka
gembira) Aisyah,Fatimah kalian sudah pulang nak?gimana keaadan kalian disana
nak?baik-baik saja bukan.”
Aisyah :”Kami baik-baik saja
umi.”
Fatimah :”Kami mendapan pelajaran
banyak disana umi.”
Aisyah :”Umi,abi kami ingin minta
maaf atas semua kejadian-kejadian dan kesalahan yang telah kami perbuat selama
ini terhadap kalian.”
Abi :”Iya jelas kami
memaafkan kalian semua anakku. Tetapikalian harus berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi dan mau untuk bertaubat.”
Fatimah :”Iya,kami berjanji abi.”
(Tidak lama kemudian Devi datang sendirian dan tanpa Riska).
Devi :”Assalamualaikum
om,tante.”
Abi :”Waalaikum salam Devi.
Ayo silahkan masuk!.”
Devi :”Om,tante saya kesini
ingin meminta maf kepada kalian semua terhadap semua yang telah terjadi.”
Umi :”Yang lalu biarlah
berlalu,sekarang yang tante harapkan kalian semua bisa lebih baik lagi dan mau
untuk berubah. Loh Devi,dimana Riska kokkamu sendirian?.”
Devi :”Iya tante saya mau
merubah semua perbuatan yang telah saya perbuat selama ini tante. Oh iya tante
Riska dirumah sakit jiwa tante,dia kebanyakan menggunakan narkoba tante
sehingga berhalusinasi yang berlebih tante.”
Umi :”Astagfirulloh haladzim,benarkah itu
Devi?.”
Devi :”Iya tante,minta doanya
aja agar Riska segera diberi kesadaran.”
Umi :”Tentu Devi! Kami disini
semua pasti akan mendoakan untuk kesadaran Riska.”
Devi :”Aisya,Fatimah maafkan
saya yang telah membujuk kalian kejalan yang tidak benar dan maaf juga karena
belum bisa menjadi teman yang baik buat kalian berdua.”
Aisyah :”Tidak apa-apa Devi,kami
sudah memaafkan kamu dan juga Riska.”
Devi :”Terimakasih ya
Aisyah,Fatimah kalian memang benar-benar anak yang baik.”
Fatimah :”Iya Devi
sama-sama,sebenarnya kamu juga anak yang baik tetapi pergaulan sebelumnya saja
yang salah Devi.”
Devi :”kemungkinan itu juga
yang menyebabkan saya menjadi seperti ini. Kalu begitu saya pamit dahulu
om,tante,Aisyah,Fatimah.”
Abi :”Iya Devi,hati-hati
dijalan ya!.”
Devi :”Baik
om,assalamualaikum.”
Abi,umi :”Waalaikumsalam.”
Sebulan
kemudian,keluarga pak Samsul menyempatkan untuk menjenguk Riska di RSJ Surabaya.Tidak
lupa mereka juga mengajak Devi.
Umi :”Assalamualaikum Devi.”
Devi :”Waalaikum salam,om
tante (bersalaman) tumben main kerumah Devi tante. Ada apa ya?.”
Umi :”Devi kami kesini ingin
mengajak kamu untuk ikut kami menjenguk Riska,maukah kamu ikut bersama kami
Devi?.”
Devi :”Boleh tante,Devi mau
ikut untuk menjenguk Riska.”
Umi :”Kalau begitu ayo kita
sama-sama berangkat sekarang abi.”
Abi :”Baik umi ayo.”
Sampailah
mereka di RSJ Surabaya dan mereka merasa sedih dengan keaadan Riska yang gila.
Umi :”Apakah itu Riska
abi?.”
Abi :”Iya umi itu Riska!.”
Riska :”Anakku...anakku...dimana
anakku.”
Aisyah :”Astagfirulloh
haladzim,apakah Riska separah ini Devi?.”
Fatimah :”Riska memang telah
benar-benar gila!.”
Devi :”Iya beginilah
kenyataanya,Riska semakin hari semakin parah.”
Riska :”Saya punya sayap
besar,saya bisa terbang sekarang. Ayo semua terbang bersama saya.”
Umi :”Kasihan sekali
Riska,umi ingin bicara dengan Riska. Apakah bisa umi bicara denganya?.”
Aisyah :”Tapi umi hati-hati
ya,orang gila bisa saja setiap saat kumat gilanya.”
Umi :”Biklah Aisyah,umi akan
coba bicara dulu dengan dia ya!.”
Aisyah :”Iya umi.”
Disaat
umi mencoba mengajak Riska untuk mengobrol,Riska hanya memperlihatkan kepolosan
dia dan hanya terdiam melihat umi.
Umi :”Riska...apa Riska
masih ingat siapa tante nak?”
(Riska tetap bengong dan memandangi siapa sebenarnya perempuan ini yang
berada di depanya).
Umi :”Riska,ini tante nak.
Umi dari Aisyah dan Fatimah,temen kamu dulu Riska. Riska inget?.”
Riska :”Tante temen Riska?.”
Umi :”Iya,tante temen
Riska!.”
Riska :”Tante baik! (sambil
tertawa sendiri).”
Umi :”Riska mau makan kue
ini nak?.”
Riska :”Itu makanan untuk
dimakan?.”
Umi :”Iya,Riska bisa
memakan kue ini.”
Riska :”Kue ini bagus untuk
rambutku.”
Umi :”Tidak Riska,ini
untuk dimakan bukan untuk pita rambut Riska.Makanlah Riska!.”
Riska :”Iya ini Riska
makan.Enak roti tante.”
Umi :”Riska mau
mendengarkan umi bicara?.”
Riska :”Ngomong,iya ngomong
ke Riska tante.”
Umi :”Riska,sadar
nak.Sadar jika perbuatan Riska ini salah,cepet sembuh dari kegilaan ini
Riska.Umi berharap Riska bisa mengerti apa yang tante maksut,Riska paham dengan
apa yang tante bicarakan.”
Riska :”(muka bengong)Riska
mau belajar,sekolah,main sama temen,mana temen Riska?.”
Umi :”Ya,itu temen-temen Riska menunggu kesembuhan Riska.”
Riska :”Itu temen Riska?.”
Umi :”Iya,Riska cepet
sembuh ya.”
Riska :”Iya,sembuh,ayo.”
Umi :”Kalau begitu,umi
pamit pulang dulu ya Riska. Umi menunggu kesembuhan Riska besok.”
Riska :”Sembuh,Riska mau
sembuh besok.”
Umi :”Assalamualaikum
Riska.”
Riska :”Ya sana pulang!.”
Setelah
itu mereka langsung untuk pulang meninggalkan Riska.Dua tahun kemuan saat suara
takbir bergema dimana-mana,tiba-tiba Riska datang di rumah P.Samsul.
Riska :”Assalamualaikum...”
Fatiamah :”Waalaikum
salam,siapa?(sambil membuka pintu).”
Riska :”Fatimah...”
Fatimah :”Riska? Ini benar-benar
Riska?.”
Riska :”Iya,ini saya Riska
Fatimah.”
Ftimah :”Abi,umi,kak Aisyah ayo
cepat kesini.Lihatlah siapa yang datang.”
Abi :”Riska?.”
Asyah :”Riska Putri?.”
Umi :”Alhamdulillah
nak,kamu sudah kembali normal.Umi senang melihatnya.”
Riska :”Sekarang kan hari
lebaran,Riska ingin meminta maaf lahir batin kepada kalian semua atas semua
yang telah Riska perbuat.Apakah kalian mau memaafkan saya?.”
Abi :”Tentu Riska,kita
semua memaafkan kamu.Apalagi ini hari yang fitri,hari yang suci jadi kita
tentulah lebih memaafkan Riska.”
Riska :”Terimaksih semua yang
telah baik kepada saya.”
Selang dua tahun kemudian,Riska
dinyatakan sembuh dari kegilaanya dan Riska pun telah diperbolehkan untuk
pulang. (Tidak lama,Devi datang).
Devi :”Assalamualaikum
semua.”
Riska :”Waalaikum salam
Devi.”
Devi :”Riska? (muka
bengong).Kapan kamu keluar dari RSJ itu Riska?kamu baik-baik saja bukan?.”
Riska :”Satu minggu yang lalu saya keluar dari RSJ itu Devi.Iya saya baik-baik saja.”
Devi :”Senang melihat kamu
sudah sembuh Riska.Oh iya om,tante,Aisyah.Fatimah,dan juga Riska...disini saya
mengucapkan minal aidzin walfaidzin maaf lahir batin ya.”
Umi :”Iya Devi,kita juga
maaf lahir batin ya.”
Aisyah :”Iya Devi,kami juga maaf lahir batin sama
kamu.”
Devi :”Iya Aisyah,Fatimah.”
Riska :”Maaf lahir batin ya
Devi.”
Devi :”Iya,minal aidzin
walfaidzin juga,saya juga ya Riska.”
Riska :”Sama-sama Devi.”
Abi :”Baik lah karena ini hari lebaran,mari
kita melaksanakan sholat Idul Fitri bersama-sama di masjid.”
Umi :”Ayo abi.”
(Ditengah jalan mereka bertemu dengan Bunga).
Devi :”Bunga?.”
Bunga :”Iya!.”
Devi :”Sebelumnya saya mau
minta maaf dengan apa yang sudah saya katakan dahulu terhadap kamu Bunga.”
Riska :”Iya Bunga,kami khilaf.”
Bunga :”Iya Devi,Riska saya
sudah memaafkan kalian berdua.Saya juga minta maaf ya jika ada salah terhadap
kalian.”
Devi :”Iya sama-sama
Bunga.”
Aisyah,Fatimah :”Minalaidzin
walfaidzin Bunga.”
Bunga :”Iya Aisyah,Fatimah.Saya
juga maaf lahir batin ya.”
Umi :”Kalau begitu ayo
mari kita sholat bersama anak-anak.”
Aisyah :”Ayo umi.”
Hanya kesadaran mereka
masing-masing lah yang menyatukan mereka semua.Akhirnya mereka semua mau
bertaubat,menuju kejalan yang baik dan berinsyaf.Itulah kuasa alloh swt yang
maha membolak-balikan hati seseorang.
TAMAT